CERVICOBRACHIAL SYNDROME
Cervicobrachial Syndrome di kenal juga sebagai Cervicobrachialgia yang didefinisikan sebagai nyeri dan kekakuan pada region cervival (leher) yang menjalar sampai bahu dan lengan. Hal ini dapat menyebabkan juga rasa kesemutan, baal atau tidak nyaman pada lengan, punggung dan juga dapat sertai dengan nyeri kepala.
Deskripsi
Ketika terjadi keluhan pada leher dan disertai rasa menjalar sampai dengan lengan, hal tersebut dapat dinamakan cervicobrachial syndrome atau cervicobrachialgia. Hal ini menunjuk pada cervical syndrome den nyeri menjalar sampai pada lengan/tangan. cervicobrachial syndrome sebelumnya dikenal dengan “lower cervical syndrome”. Hal tersebut ditandai dengan gejala nyeri, baal, kelemahan dan peradangan pada area leher atau bahu. Nyeri dan gangguan sensory terjadi pada leher dan menjalar sampai dengan lengan pada jalur sistribusi Nervus Brachialis.
Anatomi Klinis
Cervicobrachial Syndrome dapat disebabkan oleh cervical radiculopathy. Discogenic brachialgia terjadi karena lesi segmen pergerakan pada C5/6 dan C6/7. Beberapa otot punggung dan bahu sebagian besar di sarafi oleh nervus dari cervical. Otot tersebut antara lain rhomboid, supra dan infra spinatus, deltoid, serratus anterior dan latissimus dorsi. Cervicobrachial Syndrome dapat juga disebabkan neurogenik atau kompresi vaskuler. Pada kondisi ini pleksus brakhialis, arteri dan vena subclavikula terhimpit akibat menipisnya celah sendi pada region tersebut.
Pemeriksaan Fisioterapi
Pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan utama untuk dapat mencari penyebab secara objektif.
Leher dapat mengalami keterbatasan gerak terutama gerakkan ekstensi (menengadah). Pada beberapa kondisi dijumpai juga gangguan postur dengan shoulder rounded. Abduksi shoulder dapat meningkatkan keluhan nyeri dan baal.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh fisioterapis antara lain:
- Adson Manuver : kepala posisi ekstensi kemudian side fleksi
- Elevated Arm Stress Test : hiperabduksi shoulder
- Spurling test : test 3 dimensi gerak leher
Manajemen Fisioterapi
Fisioterapi dapat melakukan menejemen nyeri, meningkatkan kualitas gerak sendi leher serta dengan therapeutic exercises untuk meninhgkatkan kekuatan otot dan stabilitas otot leher
Fsioterapi juga dapat memberikan intervensi traksi, baik traksi mekanik (dengan mesin) atau traksi manual.
Penelitian menunjukkan traksi mekanik dengan tarikan selama 10 detik dan rest 5 detik selama 10 menit dengan beban 10 – 15% berat tubuh terbukti efektif untuk mengurangi nyeri Fisioterapi juga dapat memberikan traksi secara manual dengan dosis yang sama seperti di atas.
Pada penelitian lain kombinasi traksi dan latihan meningkatkan kemampuan fungsional dan mengurangi nyeri pada pasien dengan radiculopathy.
Fisioterapis juga dapat memberikan terapi manipulasi pada kondisi cervicobrachialgia yang terbukti memiliki efek yang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta dapat memberikan intervensi lain untuk mengurangi nyeri seperti;
- Transcutaneous electric nerve stimulation (TENS)
- Diathermy
- Ultrasound
- Deep Tissue Massage
- Radiofrequency Therapy
Dalam mencapai tujuan meningkatkan kualitas gerak pada pasien Cervicobrachial Syndrome fisioterapis dapat memberikan:
- Manual Therapy
- Active Exercise
- Strengthening and Stability Exercises
Latihan koreksi postur merupakan latihan yang penting, tujuannya adalah pasien tetap dapat beraktifitas keseharian dengan postur yang baik. Latihan ini dapat mengurangi nyeri dan mencegah nyeri datang kembali.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai nyeri dan kekakuan pada region cervival (leher), silahkan Hubungi Kami