FISIOTERAPI DAN ASMA
Kita semua telah banyak mengetahui apa itu asma.
Faktanya, asma merupakan penyakit yang sering ditemukan, dari 40 orang, 4 orang kemungkinan akan menderita asma.
Data WHO hingga saat ini penderita asma mencapai 300 juta dan diprediksi akan terus meningkat sampai 400 juta pada tahun 2025, dan data dari Australia bahwa sekitar 14% - 16% anak-anak menderita asma, ini berarti pada setiap 6 orang anak 1 anak menderita asma.
Gejala asma yang khas adalah
- Sesak Nafas
- Wheezing (mirip dengan suara seperti meniup) ketika bernafas
- Dada terasa sesak dan kaku
- Mudah lelah
- Batuk
- Sulit berbicara
Serangan asma sering terjadi pada malam hari atau saat menjelang dini hari. Bisa juga muncul karena adanya faktor pencetus seperti paparan alergen (debu, kapas, udara dingin, dll).
Sampai saat ini, penyebab asma belum diketahui secara pasti. Mekanisme terjadinya asma rumit, serta dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor resiko yang berkaitan adalah genetik (keturunan) dan lingkungan. Penderita asma mengalami inflamasi (peradangan) kronik pada saluran pernafasan yang mengakibatkan penyempitan. Peradangan tersebut mengakibatkan saluran nafas akan lebih rentan dan cenderung bereaksi berlebihan terhadap faktor pencetus.
Faktor pencetus utama asma:
- Perubahan suhu yang tiba - tiba
- Flu, Pilek / Infeksi
- Debu
- Emosi / Stress
- Obat - Obatan
- Olah raga (Ingat! Olah raga adalah bagian penting dalam kehidupan, jangan biarkan asma menghentikan anda dari hidup aktif. Fisioterapi dapat membantu anda)
Fisioterapi pada Asma
Fisioterapi dapat membantu mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat asma. Fisioterapi membantu penderita asma untuk dapat tetap aktif dan mendapatkan kebugaran tubuh yang optimal.
Dari berbagai macam modalitas fisioterapi untuk mengatasi asma, secara umum yang paling banyak digunakan adalah:
- Latihan kontrol pernafasan (Breathing control)
- Teknik pemberisihan saluran nafas (Sputum clearance techniques)
- Latihan pola pernafasan (active breathing techniques)
Berbagai penelitian telah mengemukakan bahwa latihan pernafasan memberikan perbaikan pada pasien dengan kondisi asma.
Fisioterapi mempunyai kemampuan penangganan asma yang secara umum dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Melakukan pemeriksaan derajat asma
- Memaksimalkan fungsi paru
- Mempertahankan fungsi optimal paru dengan menghindarkan dari faktor pencetus
- Mempertahankan fungsi optimal paru dengan inhalasi
- Secara teratur melakukan evaluasi program fisioterapi pada kondisi asma
Latihan pada asma
Meskipun terkadang ada beberapa jenis latihan yang dapat menjadi faktor pencetus asma, tetapi bukan berarti semua latihan harus dihindari.
Selain latihan pernafasan ada beberapa latihan yang sangat dianjurkan untuk penderita asma, berikut adalah konsep latihan pada asma:
- 60 active minutes
Hal ini jarang diketahui, dan banyak yang justru menghindari. Fisioterapis akan memberikan panduan jenis dan bentuk latihan, dalam sehari sebaiknya kita melakukan latihan selama 60 menit yang dapat dibagi 2 x 30 menit, 3 x 20 menit atau 4 x 15 menit.
- Latihan postur
Banyak juga yang belum memahami pentingnya latihan postur pada asma. bahwa asma dapat mempengaruhi bentuk tubuh. Postur menjadi agak bungkuk dengan kedua bahu agak terangkat, nampak oatat-otot pernafasan memendek dan kaku.
- Latihan kebugaran
Perbanyak latihan kebugaran seperti senam asma, berjalan, bersepeda atau berenang
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencegahan & penanganan ASMA, silahkan Hubungi Kami