OLAHRAGA TERATUR DAPAT MENURUNKAN RESIKO JATUH
Lansia memiliki resiko jatuh yang tinggi. Resiko jatuh pada lansia meningkatkan angka morbiditas/sakit (seperti patah tulang, cidera kepala), serta mortalitas/ angka kematian pada lansia. Untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia dibutuhkan adanya tindakan pencegahan sejak dini.
Dalam seminar di Kongres Fisioterapi Dunia di Afrika Selatan (Juli 2017) mengenai kesehatan tulang dan pencegahan jatuh yang diselenggarakan di universitas Sidney, menyatakan bahwa 1 dari 3 lansia yang berusia 65 tahun memiliki resiko jatuh yang tinggi .
Resiko jatuh pada lansia merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor seperti physiology, kebiasan/behavior dan lingkungan. Pada lansia terjadi proses penuaan. Proses penuaan menyebabkan adanya penurunan kemampuan fisik, perubahan status emosional sehingga dibutuhkan adanya penyesuaian terhadap lingkungan. Perubahan fisik merupakan bagian dari faktor physiology yang terlihat secara nyata pada lansia. Perubahan fisik pada lansia antaralain adalah adanya penurunan kekutan otot, kelenturan otot, daya tahan jantung dan paru serta, serta penurunan fungsi organ tubuh lainnya karena proses penuaan. Oleh karena itu adanya pemeliharaan fungsi fisik dengan pelatihan fisik/olahraga merupakan salah salah satu cara untuk menurunkan resiko jatuh.
Dalam beberapa penelitian mengenai resiko jatuh pada lansia disebutkan bahwa latihan fisik secara teratur dapat menurunkan resiko jatuh sebesar 21 %, bahkan dalam dalam penelitian klinis lainnya menunjukan bahwa latihan fisik menurunkan resiko jatuh hingga 50%.
Dalam jurnal penelitian pada 2016 menyatakan bahwa program pelatihan fisik meningkatkan kemampuan keseimbangan pada lansia. Menurut Chaterine Sherington (peneliti dari George Institute for Global Health) program latihan fisik efektif untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan jika dilakukan lebih dari 3 jam dalam satu minggu dengan catatan memperoleh saran dari fisioterapis. Selain itu disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan latihan fisik yaitu partisipasi. Selain manfaat secara fisik, olahraga/ pelatihan fisik berpengaruh terhadap unsure lainya seperti pengaruh sosial dan interaksi dengan teman sebaya,adanya kesamaan emosi prioritas, adanya rasa persaingan untuk mencapai prioritas yang sama , motivasi dan kepercayaan diri lebih.
Jennifer Bottomley dari Amerika Serikat, yang saat ini menjabat sebagai Presiden international ascosiation of physical therapist menyatakan peran fisioterapi cukup besar dalam menurukan resiko jatuh pada lansia. Adanya identifikasi kemampuan fisik, keterbatasan fungsi serta tingkat partisipasi dalam masyarakat dapat dijadikan bahan untuk penentuan jenis latihan fisik yang dilakukan. Latihan fisik pada lansia antara lain adalah mobilisasi pada persendian, latihan bersifat perbaikan postur dan keseimbangan, latihan daya tahan jantung dan paru-paru.latihan teratur akan memberikan efek jangka panjang terhadap kemampuan fisik para lansia. Sehingga lansia dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik, serta mampu melakukan aktivitas keseharian secara aman dan lebih mandiri.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penanganan resiko jatuh dan bagaimana fisioterapi dapat membantu, silahkan Hubungi Kami